Teks Observasi

Penjelasan lengkap mengenai teks observasi mulai dari pengertian, struktur, ciri-ciri bahasa, jenis, langkah-langkah, dan contoh terbarunya. Untuk meyakini berbagai hal, tentu harus dilakukan observasi terlebih dahulu dan observasi haruslah dilakukan dengan teliti. Dengan observasi yang baik, tentu akan menghasilkan laporan observasi yang tepat dan teksnya menjadi salah satu teks yang harus dipelajari dengan baik, agar pembuatan teks observasi bisa dilakukan dengan tepat.

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah sebuah teks deskripsi yang dilakukan untuk menyempaikan sebuah informasi yang didasarkan dengan fakta, jadi data laporan yang dihasilkan tidaklah asal atau bukan hasil mengarang. Teks laporan hasil observasi memiliki sifat yang umum atau universal dan laporan bisa dilakukan setelah melakukan observasi atau penelitian.

Pengertian teks observasi juga sering disebut dengan teks klasifikasi, karena didalamnya memuat berbagai klasifikasi jenis yang didasarkan pada kriterianya. Sifat dari teks ini adalah faktual, karena didasarkan fakta. Data yang dihasilkan dinyatakan benar adanya dan laporan hasil observasi palsu sangatlah tidak dianjurkan untuk digunakan dalam penyusunan teks observasi.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

  1. Pernyataan Umum

Pernyataan umum menjadi bagian yang menerangkan keterangan umum mengenai suatu objek yang dilaporkan dan pernyataan umum biasanya berisikan informasi yang sifatnya umum seperti asal usul dengan nama latin.

  1. Deskripsi Bagian

Pada bagian deskripsi bagian akan berisi suatu rincian mengenal hal yang diobservasi. Jika melakukan observasi pada hewan berarti deskripsi bagiannya adalah perilaku, ciri fisik, habitan dan makanan.

  1. Simpulan

Simpulan biasanya berisikan ringkasan dari semua hasi observasi dan simpulan biasanya ditulis dengan singkat dengan padat.

Ciri Bahasa Teks Observasi

  1. Frasa Nomina

Frasa nomina adalah ciri-ciri teks observasi dalam pengelompokan suatu kata benda yang terbentuk dengan cara memperluas suatu kata benda dan frasa digunakan dalam teks, kemudian diikuti dengan penjenis beserta pendeskripsi. Dalam teks ini, frasa nomina terbilang sangat penting dan sangat bermanfaat untuk memperjelas artikel.

  1. Verba Relasional

verba relasional merupakan suatu kata kerja yang berguna untuk menghubungkan subjek dengan data lainnya dan verba relasional memiliki 2 jenis yaitu atribut dengan identifikatif. Verba relasional selalu adalah dalam teks observasi, karena menjadi penghubung antar subjek. Contoh verba relasional seperti adalah, merupakan, yaitu, ialah dan lain-lain

  1. Verba Aktif

verba aktif alam adalah sebuah kata kerja yang dihubungkan menjadi beberapa kata kerja dan kata kerja yang digabungkan adalah kata kerja yang melakukan suatu tindakan. Dengan memakai verba aktif, maka penulis menjelaskan pola perilakunya. Contoh verba aktif seperti membuat, tidur, bertelur, makan, menghasilkan dan lain-lain.

  1. Kata Penghubung

Suatu teks observasi pasti menggunakan kata penghubung untuk menyatukan 2 kata atau kalimat yang berbeda dan penggunaan kata penghubung memberikan dampak positif bagi teks ini. Kata penghubung yang biasanya ditemukan seperti dan, sebagaimana, serta, sedangkan, tetapi, namun, atau, berbeda dengan, melainkan dan lain-lain.

  1. Paragraf

Paragraf adalah ciri-ciri teks observasi yang merupakan gabungan dari kalimat yang saling berhubungan untuk menghasilkan suatu gagasan baru dan kalimat yang berhubungan memiliki indikator yang berbeda, namun pokok pikirannya sama. Dalam teks ini, pasti menggunakan paragraf dengan kalimat utama dan selalu diikuti dengan detail aspek yang hendak dilaporkan.

  1. Kata Keilmuan

Kata keilmuan adalah kata-kata yang selalu digunakan ilmuan untuk mendefinisikan hal baru dan kata ilmuan dibuat berdasarkan kesepakatan antar ilmuan. Jumlah kata keilmuan Indonesia memang sangatlah banyak dan setiap kata keilmuan memiliki makna yang bervariasi. Contoh kata keilmuan seperti leukimia, phobia, diabetes, herbivora dan lain-lain.

Teks Observasi

Jenis Teks Laporan Hasil Observasi

  1. Laporan Observasi Formal

Laporan observasi formal adalah suatu laporan yang dikerjakan dengan memenuhi persyaratan tertentu dan materi disajikan dengan struktur yang baik. Laporan observasi formal biasanya dipakai untuk berbagai acara yang resmi. Dalam laporan observasi formal biasanya strukturnya sangat rinci dan ragam bahasa yang dipakai biasanya baku.

  1. Laporan Observasi Non Formal

Laporan observasi non formal adalah laporan yang dibuat dengan tidak memenuhi berbagai persyaratan dan struktur laporan observasi non formal biasanya lebih sederhana. Laporan observasi non formal biasanya tidak menggunakan kata-kata yang baku alias katanya santai, tapi tetap memasukan format penulisan yang sesuai EYD.

Bagaimana Langkah Menyusun Teks Observasi?

  1. Menentukan Judul

Dalam upaya menyusun teks observasi yang baik dan benar. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan judul dan penentuan judul harus dengan tepat. Judul laporan haruslah sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan dan judul haruslah nyambung dengan isi laporan.

  1. Menentukan Kerangka Teks

Kerangka teks juga harus dibuat dengan baik, agar laporan bisa disusun dengan rapih. Kerangka teks biasanya membuat gagasan utama yang dihasilkan dari proses pengamatan atau observasi.

  1. Menyusun Teks

Penyusunan teks harus dilakukan dengan benar dan harus berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat. Penyusunan teks haruslah diawali dengan paragraf pernyataan umum dan berlanjut ke bagian isi. Setelah melakukan klasifikasi dengan baik, maka proses dilanjutkan dengan membuat penjabaran klasifikasi yang didasarkan dari hasil pengamatan.

  1. Penelitian Ulang

Penelitian ulang dilakukan untuk memeriksa hasil penulisan laporan, karena bisa saja ada beberapa kalimat yang janggal. Kemudian periksalah laporan hasil observasi seperti memeriksa susunan struktur teks yang dipakai, jangan sampai ada struktur teks yang mengandung kesimpulan, jangan sampai ada teks hasil opini penulis dan teks observasi haruslah menjelaskan suatu informasi berdasarkan fakta yang ditemukan dalam penelitian.

Contoh Teks Observasi

  1. Judul : Komodo

Komodo adalah salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia, karena keberadaannya terancam punah dan komodo menjadi hewan melata paling besar di Indonesia. Komodo memang mudah ditemukan di sejumlah hutan dan komodo menjadi hewan melata yang senang hidup di semak-semak. Berat komodo bisa mencapai 100 kg atau lebih.

Kebanyakan komodo hanya memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan memiliki berat sekitar 91 kh, namun banyak juga komodo yang melebihi ukuran umumnya. Komodo menjadi hewan yang tidak akan mengganggu manusia, apabila keberadaan atau habitatnya tidak diganggu dan pulau komodo menjadi tempat pelestarian komodo yang paling populer di Indonesia.

Ciri fisik komodo seperti kulitnya yang bersisik, moncongnya berbentuk lancip, tungkai lengannya sangat kuat, warnanya abu-abu dan kondisi ekornya sangat berotot. Indera penciuman digunakan untuk mendeteksi mangsa. Komodo juga hewan yang memakan hewan melata lainnya dan bagian gigi komodo sering tidak terlihat, karena tertutup gusi.

Bakteri bisa hidup di bagian mulut komodo, akan membuat korban yang digigit keracunan. Cara memangsa komodo adalah dengan mengigit mangsanya, kemudia mengikuti mangsanya sampai lemas dan komodo bisa dengan cepat melahapnya. Keberadaan komodo yang semakin sedikit atau punah disebabkan banyaknya pemburu yang tidak bertanggung jawab dan melakukan pengrusakan di habitatnya.

Itulah info lengkap teks observasi, semoga dapat berguna dan memberikan manfaat untuk para pembaca.