Teks Cerita Sejarah

Inilah penjelasan lengkap mengenai teks cerita sejarah mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, dan contoh secara detailnya. Sejarah adalah salah satu mata pelajaran yang sering ditemukan di sekolah dan sejarah biasanya sangat mementingkan hapalan. Cerita sejarah memang sangatlah bervariatif dan manfaat mempelajari sejarah adalah mengatahui berbagai aspek kehidupan masa lalu. Untuk menyusun teks sejarah, tentu perlu pemahaman yang baik dan perlu mengetahui aturan penulisan yang benar.

Pengertian Teks Cerita Sejarah

Pengertian teks cerita sejarah merupakan sebuah teks yang berisikan berbagai fakta yang muncul di masa lalu dan cerita ini menjadikan latar belakang munculnya suatu nilai sejarah. Cerita sejarah dihasilkan dari berbagai catatan masa lalu, kemudian dikembangkan berdasarkan bukti yang ditemukan dan bukti bisa berupa tulisan atau lisan, namunbukti tulisan lebih kuat dibanding lisan.

Cerita sejarah memang disusun dengan tahapan yang jelas, supaya generasi penerus tidak melupakan sejarah yang telah lalu dan selalu menghargai berbagai perjuangan yang dilakukan manusia jaman dulu. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki cerita sejarah panjang dan mempunyai berbagai sejarah yang belum terungkap kebenarannya.

Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah

  • Disajikan dengan urutan peristiwa yang jelas
  • Bentuk teks adalah hasil pengulangan atau cerita ulang
  • Mempunyai struktur teks yang terdiri dari orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi
  • Memakai kata hubung temporal
  • Isi cerita berupa fakta merupakan ciri-ciri teks cerita sejarah

Struktur Teks Cerita Sejarah

  1. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang berisikan pengenalan dari sebuah teks cerita sejarah dan biasanya berisikan penjelasan suatu peristiwa dengan penulisan yang singkat. Dalam pembuatan cerita sejarah, bagian orientasi tentu sangatlah penting dan tidak boleh dilewatkan, karena menjadi tahap awal sebuah struktur cerita sejarah.

  1. Urutan Peristiwa

Pada bagian urutan peristiwa, maka akan dijelaskan berbagai rekaman peristiwa yang disusun sesuai urutan kejadian dan dimulai dari awal kejadian sampai dengan akhir kejadian. Dalam pembentukan teks cerita sejarah, bagian urutan peristiwan menjadi bagian pokok dan penulisannya akan dilakukan dengan rinci, sehingga para pembaca akan mudah memahami urutan peristiwa dalam teks tersebut.

  1. Reorientasi

Reorientasi merupakan bagian paling akhir dalam pembentukan struktur teks cerita sejarah dan biasanya bagian ini berisikan pendapat pribadi penulis mengenai suatu peristiwa. Reorientasi sifatnya tidak wajib dibuat, karena ada beberapa teks cerita sejarah yang tidak membuat reorientasi. Namun untuk membuat teks cerita yang lengkap, maka buatlah reorientasi dengan baik.

Teks Cerita Sejarah

Kaidah Kebahasaan Cerita Sejarah

  1. Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah kata yang biasanya dipakai untuk menggantikan suatu benda, memberi nama seseorang atau pemakaian secara tidak langsung. Jenis kata ganti memang berbagai macam dan kata ganti sangatlah berpengaruh terhadap jalannya ceritas sejarah. Contoh pronomina yang banyak ditemukan dalam kaidah teks cerita sejarah seperti engkau, anda, beliau, beta, mereka dan lain-lain.

  1. Frasa Adverbial

Frasa adverbial adalah kelompok kata yang biasanya menunjukan suatu peristiwa berdasarkan waktu dan tempat. Penggunaan frasa adverbial akan selalu ditemukan dalam teks cerita sejarah. Frasa adverbial dibagi menjadi frasa modifikasi dengan frasa koordinatif dan frasa adverbial bisa membuat cerita sejarah menjadi lebih menarik.

  1. Verba Material

Verba material merupakan kata kerja yang biasanya dipakai untuk menunjukkan aktivitas secara fisik atau kegiatan yang dijalankan menggunakan fisik. Aktor adalah pihak yang melakukan kegiatan fisik dan verba material selalu muncul dalam teks cerita sejarah. Contoh verba material yang muncul seperti kemudian, lalu, setelah dan contoh lainnya.

  1. Kata Sambung

Kata sambung memang akan selalu muncul dalam penyusunan sebuah kaidah teks cerita sejarah dan kata sambung yang sering muncul adalah kata sambung waktu atau konjungsi temporal. Kata sambung waktu berguna untuk melakukan penyusunan urutan peristiwa yang masuk dalam cerita. Contoh kata sambung waktu yang sering muncul seperti setelah, lalu, kemudian dan berbagai contoh lainnya.

  1. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang biasanya terdiri dari 2 kalimat atau lebih dan digabungkan menjadi satu kalimat. Kalimat majemuk biasanya menggunakan kata sambung untuk menghubungkan kalimatnya. Dengan penggunaan kalimat yang majemuk, maka teks cerita sejarah menjadi lebih mudah untuk dipahami pembaca.

Contoh Teks Cerita Sejarah

  1. Judul : Kerajaan Sumedang Larang

Kerajaan sumedang larang adalah kerajaan islam yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kerajaan sumedang larang sudah berdiri sejak abad ke 8 masehi, namun popularitas kerajaan sumedang larang tidak seperti kerajaan lainnya. Kerajaan sumedang larang sangatlah dihormati oleh masyarakat sunda, karena memberikan pengaruh terhadap penyebaran agama islam di Jawa Barat.

Dalam sejarahnya, kerajaan sumedang larang didirikan pada tahun 721 masehi oleh Prabu Tajimalela yang merupakan keturunan dari raja Wretikandayun yang berasal dari kerajaah Galuh di Ciamis. Dulunya, kerajaan sumedang larang juga sempat terkenal sebagai kerajaan himbar buana dan status kerajaan sumedang larang merupakan bagian dari kerajaan sunda dengan kerajaan galuh.

Pengelolaan kerajaan sumedang larang berada di bawah kekuasaan 2 kerajaan dan saat pendirian kerajaan, ibu kota kerajaan sumedang larang berada di daerah citembong girang. Saat ini daerah itu termasuk dalam wilayah Desa Cikeusi, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.

Agama islam mulai berkembang pesat di Sumedang pada masa pemerintahab Pangeran Santri dan pada masa ini, kerajaan sumedang larang masuk atau bergabung dengan kesultanan Cirebon. Pada tahun 1578 masehi, anak dari Pangeran Santri yang bernama Pangeran Angkawijaya mendapatkan pusaka pajajaran dan langsung dinobatkan sebagai raja sumedang larang dengan gelar prabu geusan ulun. Dengan adanya pusaka pemberian menjadi penanda bahwa sumedang larang menjadi penerus trah kerajaan sunda.

Wilayah kekuasaan sumedang larang dibatasi oleh laut jawa di bagian utara, sungai cipamugas di bagian barat, samudera hindia di bagian selatan dan sungai cipamali di bagian timur. Pada tahun 1579 masehi, kerajaan sunda berhasil runtuh oleh Maulana Yusuf yang berasal dari Banten sebagai burak pajajaran.

Runtuhnya kerajaan sunda membuat bekas wilayahnya terbagi menjadi 2 diantara kesultanan Banten di bagian barat dengan kesultanan Cirebon di bagian timur. Sumedang larang pada tahun 1585 menyatakan sebagai negara yang berdaulat di bawah kepemimpinan Prabu Geusan Ulun dan sumedang larang menyatakan terlepas dari Cirebon, akibat adanya peristiwa harisbaya.

Kemerdekaan sumedang larang memang tidak bisa berlangsung lama, karena hanya bertahan sekitar 35 tahun saja. Kerajaan sumedang larang terhimpit oleh 3 kekuatan besar seperti Kesultanan Mataram, Banten dan Cirebon. Pada tahun 1620 Masehi, Prabu Aria Suriadiwangsa memutuskan untuk bergabung dengan kesultanan Mataram dan status sumedang larang diturunkan menjadi kabupaten di bawah Mataram.

Saat ini Sumedang statusnya masih kabupaten akibat adanya konflik politik dimasa lampau yang dikendalikan oleh Kerajaan Mataram. Museum Geusan Ulun menjadi museum terbesar di Sumedang yang menyimpan berbagai benda pusaka perang, perlengkapan raja, atribut kerajaan, naskah kuno dan masih banyak yang lainnya. Museum Prabu Geusan Ulun sengaja diletakan di selatan alun-alun kota Sumedang dan menjadi tempat bersejarah yang ada di Sumedang.

Sekian ulasan lengkap mengenay teks cerita sejarah dan semoga semua bahasannya memberikan manfaat untuk pembaca.

Rizky Pratama

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Teks Cerita Sejarah yang dipublish pada di website Mapel

Artikel Terkait