Contoh Teks Narasi

Contoh teks narasi singkat dan panjang dari berbagai cerita fiksi dalam bahasa jawa dan Indonesia ada disini, silakan pelajari juga cara membuat teksnya. Teks Narasi adalah sebuah teks yang menceritakan tentang suatu kejadian secara detail dan jelas sesuai dengan urutan waktunya. Teks narasi biasanya bisa berupa tulisan kejadian yang nyata dan kejadian yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya atau fiktif.

Supaya Anda lebih memahami tentang teks narasi, kali ini saya akan memberikan beberapa contoh teks narasi khusus untuk Anda. Namun sebelum menuju pembahasan tentang contoh teksnya, saya akan mengulas sedikit tentang jenis jenis dan struktur teks narasi. Berikut pembahasan selengkapnya :

Jenis Jenis Teks Narasi

Berdasarkan tujuan penulisannya, teks narasi terbagi menjadi tiga jenis yaitu :

  1. Teks Narasi Ekspositoris

Teks Narasi Ekspositoris adalah suatu teks narasi yang bertujuan memberikan pengetahuan kepada para pembacanya. Teks narasi jenis ini berisi penjelasan yang nyata, lengkap dan sangat informatif. Contoh dari teks narasi ekspositoris antara lain teks biografi, teks cerita sejarah, dan lain lain.

Pembuatan teks narasi ekspositoris tentunya harus benar benar sesuai dengan fakta dan kronologi kejadian sesungguhnya. Untuk itu biasanya para penulis teks narasi ekspositoris akan melakukan beberapa riset dan wawancara pada pihak terkait sebelum melakukan penulisan teks narasi.

  1. Teks Narasi Artistik

Teks Narasi Artistik adalah teks narasi yang dibuat dengan tujuan memberikan hiburan dan memberikan pengalaman yang menarik bagi para pembacanya. Teks narasi ini biasanya berisi cerita khayalan yang menarik dan menghibur. Contoh dari teks narasi artistik antara lain : novel, cerpen, dongeng, cerita legenda, dan lain lain.

Berbeda dengan teks narasi ekspositoris yang harus berdasarkan fakta, teks narasi artistik justru dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya. Meskipun demikian, penulis teks narasi artistik juga harus pandai dalam mengolah kata sehingga bisa menjadi rangkaian kalimat yang menarik dan mampu menghibur para pembacanya

  1. Teks Narasi Sugestif

Teks Narasi Sugestif adalah teks narasi yang berisi tulisan sugestif dengan tujuan untuk menyampaikan pesan kepada pembacanya melalui sebuah cerita yang menarik . Isi dari teks narasi sugestif dibuat sedemikian rupa sehingga para pembacanya bisa seperti merasakan dan melihat kejadian yang ada dalam cerita tersebut secara langsung.

Cerita yang dibahas dalam teks narasi sugestif  biasanya tidak terlalu panjang, dan pembahasannya juga dibuat ringan supaya pesan pesan positifnya bisa tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.

Struktur Teks Narasi

Seperti jenis – jenis teks pada umumnya, teks narasi juga memiliki beberapa struktur atau bagian –  bagian yang membangun sebuah cerita di dalamnya. Beberapa struktur dari teks narasi yaitu :

  1. Orientasi

Orientasi merupakan bagian awal atau pembuka dari teks narasi. Pada bagian ini biasanya akan diceritakan gambaran umum dari teks narasi tersebut, termasuk pengenalan tokoh utama dan latar kejadian. Biasanya pada bagian ini penulis akan menggunakan kalimat kalimat pilihan yang dapat menarik minat para pembacanya.

  1. Komplikasi

Struktur teks narasi yang kedua adalah komplikasi. Bagian komplikasi berisi pengenalan masalah sampai pada klimaks atau puncak masalahnya. Pada bagian inilah inti cerita dalam teks narasi dimunculkan. Semua tokoh, latar, dan alur cerita biasanya akan tampil pada bagian ini.

  1. Resolusi

Resolusi berisi penyelesaian dan pemecahan masalah yang diceritakan pada bagian komplikasi. Dengan kata lain, resolusi merupakan struktur dari teks narasi yang menunjukkan bahwa cerita dalam teks ini sudah hampir berakhir.

  1. Koda

Struktur yang terakhir adalah koda. Koda merupakan bagian terakhir dari teks narasi. Pada bagian ini biasanya akan diceritakan kesimpulan atau akhir dari perjalanan cerita teks narasi.

Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai jenis dan struktur teks narasi sebagai pengantar supaya Anda memiliki gambaran tentang teks narasi. Setelah memahami penjelasan di atas, selanjutnya saya akan membagikan beberapa contoh teks narasi. Berikut penjelasan selengkapnya.

Contoh Teks Narasi Singkat

Sesuai dengan namanya, teks narasi singkat hanya berisi sekitar 3 sampai 5 paragraf saja. Cerita yang ditulis dalam teks ini tidak terlalu kompleks, dan pesan yang ingin disampaikan juga relatif singkat serta mudah dimengerti oleh pembacanya. Teks narasi singkat biasanya masuk dalam jenis teks narasi sugestif. Berikut ini adalah contoh teks narasi singkat :

Pagi itu aku bergegas mandi dan bersiap ke sekolah. Karena tidur terlalu larut malam, aku sangat terburu – buru sampai tidak sempat menyantap sarapan kesukaanku yang sudah disiapkan ibu. Aku segera berpamitan dan menuju halte untuk menunggu bus langgananku setiap pagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.15, dan aku baru naik bus. Sudah pasti telat, ujarku. Dan benar saja aku harus berada di tengah kemacetan ibu kota selama hampir setengah jam. Tepat pukul 08.00 aku baru sampai di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Tak sempat menghela nafas tiba tiba di depan mataku sudah ada Pak Tono, guru yang terkenal galak dan suka menghukum siswa yang tidak disiplin di sekolah.

Ya, karena kelalaianku aku harus rela menerima hukuman dari Pak Tono. Berdiri di tengah lapangan sambil hormat pada bendera merah putih. Hari itu adalah hari terburuk sepanjang hidupku. Sejak saat itu aku menyesal dan berjanji untuk selalu disiplin dan tidak mau lagi tidur terlalu larut malam.

Contoh Teks Narasi Cerita Fiksi

Teks narasi cerita fiksi masuk dalam jenis teks narasi artistik. Teks narasi cerita fiksi berisi cerita yang tidak nyata dan ditulis berdasarkan imajinasi penulisnya. Biasanya teks narasi ini memiliki alur cerita yang panjang dan permasalahan yang cukup kompleks. Jumlah tokoh dan karakter yang diceritakan dalam teks ini juga lebih banyak daripada jenis teks narasi lainnya. Berikut ini contoh teks narasi cerita fiksi :

Pada zaman dahulu, burung elang dan ayam hidup berdampingan, rukun, dan saling menjaga satu sama lain. Burung elang dan keluarganya tidur di atas pohon, sedangkan ayam tidur di bawah pohon bersama keluarganya pula. Setiap pagi mereka saling menyapa dan berinteraksi dengan baik.

Pada suatu hari, elang betina sedang duduk dibawah pohon sambil menjahit baju untuk anaknya. Elang betina menjahit baju menggunakan jarum dan benang emas yang ia dapat dari neneknya.

Tidak lama kemudian, datanglah induk ayam bersama dengan anak – anaknya, rupanya mereka baru selesai berjalan jalan mencari makan. Kemudian induk ayam bertanya pada elang “Hai elang, apa yang sedang kamu lakukan ?”, “Hmm, ini aku sedang menjahit baju untuk anak anakku”, ujar elang menjelaskan. Induk ayam melihat jarum dan benang emas yang digunakan elang, kemudian ia tertarik untuk meminjamnya.

“Wah, bagus sekali benang dan jarum yang kamu miliki, bolehkah aku meminjamnya ? Aku juga ingin membuat baju untuk anak anakku”. “Tentu saja boleh, kebetulan aku sudah hampir selesai. Nanti aku pinjamkan jarum dan benang emas ini kepadamu”. “Waah, terimakasih ya, Elang. Kamu baik sekali kepadaku”

Setelah elang selesai menjahitkan baju untuk anak – anaknya, kemudian ia langsung meminjamkan jarum dan benang emas itu kepada induk ayam. Dengan hati gembira induk ayam menerima jarum dan benang emas tersebut, kemudian langsung menjahit baju untuk anak – anaknya.

Waktu terus berjalan, matahari hampir tenggelam, namun induk ayam belum selesai menjahit baju untuk anaknya. Hari semakin gelap, induk ayam masih asyik menjahit baju untuk anak – anaknya. Tiba – tiba tanpa disengaja jarum emas milik elang terjatuh ke tanah. Induk ayam langsung mencari jarum tersebut dengan menggaruk garuk tanah, ia juga sudah berjalan disekitar pohon, namun tidak ketemu juga.

Tidak terasa malam sudah berganti pagi, dan jarum emas itu tak kunjung ditemukan. Induk ayam sangat takut, ia terus mencari jarum emas tersebut di tanah tetapi ia tidak menemukannya. Akhirnya induk ayam memutuskan untuk menjelaskan kejadian tersebut pada elang. Dan benar saja, elang sangat murka saat mendengar hal itu. Ia menyuruh ayam untuk mencari jarum emas tersebut sampai ketemu, karena jarum itu merupakan pemberian dari nenek elang.

Hari demi hari sudah terlewati, jarum emas milik elang tak kunjung ditemukan. Sampai akhirnya batas kesabaran elang sudah habis. Kemudian elang marah dan mengatakan kepada ayam bahwa ia sangat benci kepada ayam dan sebagai balasannya elang dan semua keturunannya akan menjadikan ayam sebagai makanan sehari – harinya. Mendengar hal tersebut induk ayam sangat sedih dan menyesal, ia terus mencari jarum emas tersebut namun sampai sekarang tidak ketemu juga. Akhirnya sesuai dengan perkataannya, sampai saat ini elang dan ayam selalu memakan ayam setiap hari. Dan ayam juga memiliki kebiasaan menggaruk atau menggali tanah, karena ia sedang mencari jarum emas milik elang yang belum ketemu sampai saat ini.

Contoh Teks Narasi Panjang

Teks narasi panjang termasuk dalam jenis teks narasi ekspositoris. Cerita yang ditulis dalam teks narasi panjang harus berdasarkan dari fakta fakta yang telah teruji kebenarannya. Biasanya teks narasi panjang menceritakan tentang kisah perjalanan hidup seorang tokoh dari lahir sampai meninggal ( teks biografi ).

Selain teks biografi, teks narasi panjang juga bisa berisi tentang proses pembentukan sebuah organisasi, sejarah pembangunan suatu tempat, sejarah kemerdekaan, dan lain lain. Teks narasi panjang biasanya banyak dijumpai di buku – buku sejarah, karena kebanyakan teks ini membahas tentang kejadian kejadian masa lampau. Berikut ini adalah contoh teks narasi panjang :

Biografi Ir. Soekarno

Ir. Soekarno dilahirkan di Jawa Timur, tepatnya di kota Blitar, pada tanggal 6 Juni 1901. Orang tuanya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Nama asli Ir. Soekarno ketika dilahirkan adalah Kusno Sosrodihardjo. Karena sering sakit, akhirnya pada usia 5 tahun nama Kusno Sosrodihardjo diganti menjadi Soekarno.

Ir. Soekarno menempuh pendidikan sekolah dasarnya di  Surabaya, beliau kost di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Setelah tamat sekolah dasar, beliau melanjutkan pendidikannya di HBS ( Hoogere Burger School ). Disanalah jiwa nasionalisme Ir. Soekarno digembleng. Ir. Soekarno lulus dari HBS pada tahun 1920. Kemudian beliau pindah ke Kota Bandung untuk melanjutkan studinya di THS ( Technische Hoogeschool ) dan meraih gelar Insinyur ( Ir. ) pada tanggal 25 Mei 1926.

Setelah lulus dari THS Ir Soekarno kemudian mendirikan sebuah partai dengan nama PNI atau Partai Nasional Indonesia pada tanggal 4 Juli 1927. Tujuan utama dari PNI adalah untuk memerdekakan Indonesia. Hal inilah yang mengakibatkan Ir. Soekarno dimasukkan penjara sukamiskin oleh Belanda pada tanggal 29 Desember 1929. Delapan bulan setelahnya, Ir. Soekarno baru disidang.

Ir. Soekarno membuat tulisan pembelaan yang berjudul Indonesia Menggugat. Tulisan tersebut berisi tentang kemurtadan Belanda pada Indonesia. Tulisan pembelaannya itu  ternyata membuat belanda semakin marah hingga akhirnya Partai Nasional Indonesia dibubarkan pada tahun 1930, dan Ir. Soekarno berhasil bebas pada tahun 1931.

Perjuangan Ir. Soekarno untuk membuat Indonesia menjadi negara merdeka terus berlangsung dengan jiwa nasionalisme nya yang sangat tinggi. Sampai pada tanggal 1 Juni 1945 beliau merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno bersama Moh. Hatta berhasil memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta Pusat. Kemudian keesokan harinya Ir. Soekarno dipilih menjadi Presiden RI berdasarkan hasil aklamasi.

Setelah diangkat menjadi presiden, banyak sekali kontribusi dari Ir. Soekarno untuk Indonesia sampai akhir hayatnya. Setelah melalui perjalanan hidup yang panjang dan penuh perjuangan, Ir. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Contoh Teks Narasi Bahasa Jawa

Teks narasi bahasa jawa memiliki pengertian, jenis, dan struktur yang sama dengan teks narasi berbahasa Indonesia. Yang membedakan keduanya hanyalah pada penggunaan bahasanya saja. Berikut ini adalah salah satu contoh teks narasi bahasa jawa :

Jenengku Riyan, aku murid kelas 4 SD Harapan Bangsa. Saben sesuk aku mangkat sekolah numpak sepeda bareng kanca kancaku. Biasane aku mangkat saka umah sekitar jam setengah pitu esuk. Sedurunge mangkat sekolah aku sarapan lan pamitan karo bapak ibu.

Dina iki dina Senin, kaya biasane aku tangi jam setengah lima esuk, banjur solat subuh ing mushola. Mulih saka mushola aku langsung adus lan siap siap arep mangkat sekolah. Sawise adus aku langsung sarapan sega goreng lan endog ceplok gaweyane ibuku. Jam setengah pitu aku pamitan karo bapak ibu lan langsung njupuk sepeda ing garasi. Kancaku jebule wis pada ngenteni aku ing ngarep umah.

Aku mangkat sekolah bareng kanca kancaku numpak sepeda. Tekan sekolah aku salim karo bapak ibu guru lan langsung mlebu kelas. Dina iki jadwale aku sinau matematika karo Bu Guru Ani. Sedurunge pelajaran dimulai aku lan kanca kanca baris ing ngarep kelas lan maca doa.

Pelajaran wis dimulai, aku njagong ing kursi paling ngarep karo kancaku, Doni. Pas aku mbuka buku pelajaran matematika, aku lali ana PR sing durung dak kerjakna. Aku banjur takon maring Doni, jebule Doni wis ngerjakna PR iku. Aku wedi banget mbok dihukum daning Bu Guru Ani.

Pelajaran matematika wis enggal rampung, aku esih wedi mbok bu guru nakokke PR matematika minggu wingi. Seprapat jam sedurunge bel istirahat, bu guru ngendika buku PR e kudu dikumpulke, aku bingung banget, kancaku langsung pada maju lan ngumpulke buku PR ing mejane bu Ani.

Aku esih tetep njagong ing kursi ku. Bu Ani nyedak marang aku lan takon bisane aku ora ngumpulna PR. Aku banjur njelaske marang Bu Ani nek aku lali ana PR iku. Akhire aku dihukum bu Ani kudu ngadeg ing ngarep kelas nganti pelajarane rampung. Aku isin lan sedih banget, kanca kancaku pada ngguyu ndeleng aku dihukum bu Ani.

Itulah tadi pembahasan lengkap tentang teks narasi. Mulai dari pengertian teks narasi, jenis jenis teks narasi, struktur teks narasi, sampai membahas beberapa contoh teks narasi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan Anda tentang teks narasi.